Cara Menghitung Gaji Karyawan ~ Ketika seorang pelaku usaha memutuskan untuk merekrut karyawan, pada saat itu ada tantangan baru yang harus dihadapi. Sebab, mengelola bisnis dengan dukungan karyawan akan berbeda dengan mengelolanya secara mandiri. Ada banyak hal baru yang bisa dipelajari tentang karyawan. Yang tidak boleh dilupakan tentunya adalah cara menghitung gaji karyawan.
Gaji atau upah merupakan komponen angkatan kerja yang diatur dalam UU Cipta Kerja. Kini, omnibus law yang memuat beberapa peraturan itu sedang dikerjakan ulang sesudah dinyatakan “inkonstitusional bersyarat” oleh Mahkamah Konstitusi dalam sidang uji materi.
Dalam UU Cipta Kerja disebutkan bahwa “hak pekerja/buruh atas pengupahan terjadi apabila ada hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha dan akhirnya pada saat berakhirnya hubungan kerja”. Jadi seluruh karyawan berhak atas upah jika mereka menjalin konektivitas kerja dengan pemilik sebuah usaha. Hak dilepaskan sesudah hubungan kerja berakhir.
Cara penghitungan gaji pegawai juga berdasarkan undang-undang. Berdasarkan UU Cipta Kerja, perhitungan gaji harus mengacu pada peraturan pemerintah yang menetapkan upah minimum di daerah setempat. Ini berarti bahwa pengusaha di suatu daerah tidak boleh membayar karyawannya di bawah upah minimum untuk daerah tersebut.
Pemerintah juga mengatur komponen pengupahan yang meliputi gaji pokok dan tunjangan tetap. Besaran gaji pokok ditetapkan minimal 75 persen dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap.
Menentukan Nilai Gaji Pokok Karyawan
Berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, besarnya gaji pokok sekurang-kurangnya 75% dari total gaji pegawai yang sudah termasuk gaji bersih ditambah tunjangan tetap. Nilai gaji pokok disusun menurut kategori pekerjaan dari yang terendah sampai yang tertinggi.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menghitung gaji karyawan, yaitu:
1. Kesesuaian dengan Skala Upah
Selanjutnya Anda perlu menerapkan skala gaji yang telah diterapkan di perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar karyawannya.
Anda bisa menawarkan gaji yang sesuai dengan pasar, atau bisa lebih rendah, atau lebih tinggi. Jangan lupa lengkapi dengan tunjangan, bonus, dan/atau komisi. Nantinya, seluruh variabel akan diinputkan untuk bisa hitung gaji karyawan.
2. Nilai Pekerjaan di Pasaran
Setiap perusahaan menawarkan gaji yang berbeda untuk posisi yang sama, tetapi Anda dapat menarik rata-rata. Selain dari itu, hal-hal lain yang harus diperhatikan iyalah faktor geografis yang berkaitan dengan lokasi kerja.
Saat hitung gaji karyawan, sangat penting untuk menentukan angka gaji pokok. Nilai gaji di setiap daerah berbeda-beda, tergantung UMR masing-masing daerah. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk mendapat angka pasar untuk gaji seorang profesional.
️
3. Kontribusi Profesi Bagi Perusahaan
Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat menghitung gaji karyawan adalah mengukur seberapa besar kontribusi profesi terhadap perusahaan Anda. Jika profesi tersebut berdampak besar bagi perusahaan, maka Anda bisa memberikan skor tinggi untuk posisi tersebut.
Selain itu, Anda juga dapat melihat dan mengukur keterampilan karyawan dalam menjalankan tugas. Jika kinerja karyawan di atas rata-rata dan berdampak positif pada perusahaan Anda, Anda dapat mempertimbangkan untuk menaikkan angka gaji.
️
Cara Menghitung Gaji Pegawai Tetap dan Tidak Tetap
Saat ini, banyak perusahaan mempekerjakan karyawan tetap dan tidak tetap. Dengan adanya perekrutan tenaga honorer untuk menyelesaikan pekerjaan sementara merupakan hal yang tepat untuk menghemat anggaran perusahaan.
Tidak hanya perbedaan angka gaji, tetapi juga cara gaji karyawan dihitung. Karyawan tetap mendapatkan gaji bulanan. Namun, untuk karyawan tidak tetap, mereka dapat menerima gaji harian, mingguan, atau bulanan. Itu tergantung pada kesepakatan antara pekerja dan perekrut.
Berikut cara menghitung gaji pegawai tetap di perusahaan swasta:
Karyawan A bekerja di perusahaan BB dan sudah menikah. Memiliki satu anak tanggungan dan merupakan karyawan tetap. Gaji bulanan yang diterima adalah Rp 8.000.000. Maka cara hitung gaji karyawan adalah :
Berikut cara menghitung gaji bulanan pegawai tidak tetap di perusahaan swasta:
Karyawan C bekerja di perusahaan DD dan belum menikah. Status sebagai pegawai tidak tetap dengan gaji Rp 5.000.000,- per bulan. Lalu cara menghitung gaji karyawan adalah :
Cara Menghitung Gaji Prorata
Cara menghitung gaji prorata dilkerjakan oleh perusahaan bila merekrut karyawan yang langsung bekerja di pertengahan bulan. Cara perhitungan ini disebut perhitungan prorata atau proporsional. Cara penghitungan gaji secara prorata dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Cara Hitung Gaji Karyawan Prorata Berdasarkan Jumlah Jam Kerja
Cara menghitung gaji prorata bisa dihitung berdasarkan jumlah jam kerja. Cara menghitung gaji karyawan dengan cara ini lebih rumit karena perlu menghitung upah per jam, kemudian dikalikan dengan jumlah jam kerja karyawan tersebut. Rumus perhitungannya adalah:
upah per jam = 1/173 x upah bulanan
Karyawan G bekerja untuk perusahaan HH pada 11 November. Karyawan G berpenghasilan Rp 4.000.000 per bulan dan bekerja enam hari per minggu. Lalu cara menghitung gaji pegawai G adalah :
Gaji Pegawai G 1/173 x Rp4.000.000 = Rp23.121.00
Sejak 11 November, Karyawan G bekerja selama 17 hari dibagi menjadi; 15 hari kerja 8 jam/hari, dan 2 hari kerja 7 jam/hari.
Lalu cara menghitung gaji karyawan G secara prorata adalah :
=(15 hari x 7 jam x Rp23.121.00) + (2 hari x 5 jam x Rp23.121.00) = Rp2.658.915.00
2. Cara Hitung Gaji Prorata Karyawan Berdasarkan Jumlah Hari Kerja
Karyawan yang masuk pada pertengahan bulan tidak dapat menerima gaji penuh. Oleh karena itu, perusahaan harus membayar sesuai dengan jumlah hari kerja karyawan. Cara menghitung gaji karyawan juga cukup mudah dengan menggunakan rumus perhitungan
=(jumlah hari kerja / jumlah hari kerja per bulan) x gaji bulanan.
Karyawan E mulai bekerja pada 17 November di perusahaan FF. Karyawan E mendapatkan gaji Rp 3.500.000 untuk bekerja lima hari seminggu. Lalu bagaimana cara hitung gaji karyawan adalah sebagai berikut :
Pertama hitung total hari kerja dalam sebulan, yaitu 20 hari di bulan November. Kemudian dari tanggal 17 sampai tanggal 30, karyawan E bekerja 10 hari. Maka gaji yang diterima pegawai E adalah :
=(10/20) x Rp3.500.000,00 = Rp1.500.000.000,00
Cara Menghitung Gaji Karyawan Menggunakan Excel
Selain cara manual, Anda juga bisa menghitung gaji karyawan dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel. Yang harus Anda lakukan adalah memasukkan semua data komponen gaji yang diperoleh karyawan.
Misalnya pegawai A bekerja di perusahaan BB dengan gaji Rp 200.000 per hari. Karyawan A bekerja 25 hari dalam sebulan. Lalu bagaimana cara menghitung gaji karyawan menggunakan excel, dengan rumus : =A2*B2.
Cara menghitung gaji karyawan di atas merupakan cara paling sederhana yang bisa Anda lakukan. Namun, jika Anda memasukkan komponen lain dari gaji pokok, rumus yang digunakan untuk menghitung gaji karyawan menggunakan excel pasti akan berbeda.
Setelah memasukkan semua data ke dalam tabel, pastikan Anda memahami rumus excel. Seperti HLOOKUP, VLOOKUP, dengan rumus dasar yang lainnya. Umumnya rumus HLOOKUP dan VLOOKUP dipakai bila dalam satu workbook excel terdapat beberapa lembar kerja yang saling berhubungan.
Tetapi jika Anda tidak menguasai dan memahami rumus, Anda dapat memasukkan semua data secara manual. Baru setelah itu Anda menambahkan semua komponen menggunakan rumus tambah excel. Lalu bagaimana cara menghitung gaji karyawan menggunakan excel, dengan rumus = B2+C2+D2
Menghitung gaji karyawan secara manual membutuhkan waktu yang lama. Terutama bagi perusahaan yang mempekerjakan karyawan tidak tetap. Ditambah komponen di luar gaji pokok yang harus diperhitungkan.
Sistem dan metode pembayaran yang berbeda terkadang membingungkan HRD. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang menggunakan metode digital untuk menghitung gaji karyawan yaitu menggunakan aplikasi penggajian.
Penutup
Itulah sedikit wawasan umum untuk Anda mengenai Cara Menghitung Gaji Karyawan Tetap/Tidak Tetap & Insentifnya, yang mungkin dapat berguna untuk kehidupan pribadi Anda.